Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Bawang Merah di Banten Didukung

Untuk saat ini pasokan bawang merah untuk Provinsi Banten masih aman meski sebagian dipenuhi dari daerah lain.
Petani sedang melakukan penanaman bawang merah di Kelurahan Sawah Luruh, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Selasa (15/10/2024)./Antara-Desi Purnama Sari.
Petani sedang melakukan penanaman bawang merah di Kelurahan Sawah Luruh, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Selasa (15/10/2024)./Antara-Desi Purnama Sari.

Bisnis.com, SERANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendukung pengembangan budi daya bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar di provinsi tersebut.

"Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten mengembangkan budi daya bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar di Provinsi Banten," kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti, di Serang, Selasa (15/10/2024).

Ia mengatakan, dari beberapa uji coba, petani Provinsi Banten bisa menanam bawang merah sehingga budi daya bawang merah bisa dikembangkan.

Selain itu, beberapa daerah di Provinsi Banten cocok untuk dikembangkan budi daya bawang merah di antaranya di Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang. Saat ini akan dikembangkan di Sawah Luhur, Kota Serang,

"Untuk saat ini pasokan bawang merah untuk Provinsi Banten masih aman meski sebagian dipenuhi dari daerah lain," katanya.

Selain tanam bawang merah, juga ada sekolah lapang teknis budi daya bawang merah. Dengan adanya sekolah lapang ini diharapkan keterampilan petani meningkat dalam budi daya bawang merah mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain.

“Minimal tidak harus dipenuhi dari daerah luar sehingga mengurangi biaya transportasi. Sehingga bisa menjadi instrumen untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.

Maka dari itu, tanam bawang merah ini terus dimasifkan yang nantinya bisa menjadi tanaman penyela masa tanam. Seperti di Jawa Tengah begitu tanam padi, maka tanam bawang merah.

Terkait pengendalian inflasi, Virgojanti menjelaskan inflasi Provinsi Banten terkendali di angka 2,03% dan sembilan komoditas pangan mengalami penurunan. "Masih terkendali, bahkan cenderung menuju ke deflasi," katanya.

Pemerintah juga menghindari terjadinya deflasi secara terus-menerus yang bisa berdampak pada industri dan pertumbuhan ekonomi.

Virgojanti juga mengimbau kepada tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten/Kota untuk terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang serta menyiapkan berbagai langkah intervensi sebagai langkah preventif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper