Bisnis.com, RANGKASBITUNG - Usaha budi daya perikanan di Kabupaten Lebak, Banten mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 13 ribu orang sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
"Kami mengapresiasi usaha budidaya perikanan itu dapat membantu pemerintah untuk menciptakan tenaga kerja lokal," kata Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Dodi Hermawan di Rangkasbitung, Lebak, Rabu (18/9/2024).
Kelompok usaha pembudi daya perikanan di Kabupaten Lebak pada 2024 tercatat sebanyak 376 kelompok dengan anggota 6.500 orang.
Saat ini, anggota usaha budi daya perikanan sebanyak 6.500 orang dan jika memperkerjakan dua orang maka bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 13 ribu orang.
Mereka mengembangkan usaha budi daya perikanan darat, seperti jenis ikan mas, nila, gurame, patin dan bawal.
Produksi budi daya perikanan pada semester 1 (Januari-Juli 2024) di Kabupaten Lebak sebanyak 2.112 ton dan perputaran uang menembus Rp66.9 miliar.
Dari produksi 2.112 ton itu terdiri dari ikan vaname 410,52 ton, ikan mas 540, 05 ton, ikan nila 538,11 ton, lele 595,12 ton, ikan gurame 8,44 ton, patin 7,10 ton dan ikan bawal tawar 12,66 ton.
Sedangkan dari media budi daya ikan melalui tambak dengan produksi 410,52 ton, kolam 1.690,81 ton, keramba 0,49 ton, jaring apung 8,68 ton dan minapadi 1,50 ton.
"Kami menargetkan ke depan mampu swasembada pangan ikan sehingga tidak mendatangkan dari luar daerah," katanya menjelaskan.
Untuk menggenjot produksi perikanan maka dioptimalkan bimbingan teknis (bimtek) pelatihan kepada 376 kelompok pembudi daya ikan dengan pembuatan produksi pakan mandiri.
Selama ini, permasalahan yang dikeluhkan para pelaku usaha budi daya perikanan itu tingginya harga pakan, sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan usaha pangan ikan.
"Kami berharap dengan bimtek pelatihan itu mereka mampu memproduksi pakan mandiri," kata Dodi.
Sementara itu, Otong (45) seorang pembudi daya ikan lele warga Cijoro Bendungan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya mampu menumbuhkan ekonomi keluarga sehingga dapat mengatasi kemiskinan ekstrem dan pengangguran.
Pembudi daya ikan tawar jenis ikan lele Sangkuriang digeluti tahun 2019 hingga kini masih bertahan, bahkan merasa kewalahan tingginya permintaan pasar.
Produksi ikan lele Sangkuriang hanya mampu memasok pasar sekitar satu ton/bulan dengan harga Rp20 ribu/kilogram maka bila diakumulasikan menghasilkan pendapatan Rp20 juta/bulan.
"Dengan pendapatan Rp20 juta itu diperkirakan bisa meraup keuntungan sekitar 40 persen atau Rp8 juta/bulan," katanya.
Budi Daya Perikanan di Lebak Mampu Serap 13.000 Tenaga Kerja
Kelompok usaha pembudi daya perikanan di Kabupaten Lebak pada 2024 tercatat sebanyak 376 kelompok dengan anggota 6.500 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium