Bisnis.com, JAKARTA — PT Batara Surya Semesta (Batara Group) memperluas jangkauan distribusi ke wilayah Timur, yakni Surabaya dan Bali pada tahun ini.
Direktur Komersial Batara Group Reissa Siregar mengatakan ekspansi ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk memperkuat distribusi bahan bangunan di Indonesia bagian timur dan memperkuat jaringan nasional.
Selain itu, berkontribusi aktif dalam mewujudkan percepatan pembangunan di dalam negeri. Hingga saat ini Batara Group telah memiliki titik distribusi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Semarang yang melayani pembelian untuk konsumen di seluruh Indonesia.
"Pembangunan merata tidak hanya berbicara tentang kualitas, tetapi juga akses yang merata bagi seluruh wilayah. Melalui penambahan titik distribusi di Kota Surabaya dalam waktu dekat, kami berupaya menghadirkan ketersediaan pasokan bahan bangunan berkualitas yang andal dan efisien untuk wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, selain Jawa Timur," ujarnya dilansir Antara, Sabtu (5/7/2025).
Produk-produk bahan bangunan yang dipasarkan Batara Group kebanyakan dipakai proyek para pengembang. Produknya banyak dipakai untuk highrise building, landed house, industri, perkantoran, rumah sakit, dan lain sebagainya dengan lokasi terbanyak di Jabodetabek dan kota-kota di Pulau Jawa seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, hingga luar pulau seperti Lampung, Balikpapan, Makassar. Segmentasi perusahaan menyasar proyek properti dan ritel melalui modern channel salah satunya Mitra10 dan Depo Bangunan.
"Sampai 2024 masih didominasi proyek, karena kami tangani proyek besar, jadi 65 persen penjualan kami ke proyek dan sisanya ke ritel. Tahun ini komposisinya sebenarnya bisa setengah-setengah karena sudah masuk ke toko retail yang lebih masif,"
Baca Juga
Presiden Direktur Batara Group Daniel Surya Tandi menuturkan properti dan konstruksi merupakan dua sektor yang terkait dan saling mempengaruhi. Pembangunan properti tidak bisa dilepaskan dari industri konstruksi karena industri inilah yang menghasilkan bangunan properti. Industri konstruksi tidak hanya melibatkan kontraktor, konsultan, dan pabrikan, namun juga dipengaruhi oleh peran distributor bahan bangunan yang menjadi gugus
penting rantai pasok konstruksi.
"Para distributor dapat menghasilkan bangunan properti secara efisien, efektif sehingga bisa menjamin produksinya berkualitas, bermanfaat, dan
berkelanjutan," katanya.
Untuk diketahui, Batara Group merupakan pemasok sejumlah brand produk bahan bangunan di Indonesia sejak tahun 1972. Batara Group dulunya berasal dari toko mungil di Jalan Pinangsia, Jakarta Pusat oleh Longtjing Tandi.
"Untuk bertahan dan menang dalam industri pemasok bahan bangunan, harus memiliki kualitas dan daya saing yang kuat, serta senantiasa beradaptasi di pasar yang semakin modern, muda dan dinamis sebagai kunci utama," ucapnya.
Pihaknya melakukan transformasi bisnis untuk dengan mengubah image perusahaan sekaligus memperkenalkan lebih luas lagi produk-produk bahan bangunan merek Batara sebagai bagian dari pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan. Pihaknya mengembangkan berbagai macam improvement dari sisi internal dan eksternal yang meliputi pengembangan produk, teknologi, strategi marketing, human capital dan perluasan jalur distribusi.
Menurutnya, kualitas, keamanaan dan kenyamanan adalah aspek penting bagi masyarakat Indonesia terutama bagi mereka yang termasuk dalam kelas menengah atas dan premium, yang kini jumlahnya terus bertambah.
Dalam ajang Indo Build Tech (IBT) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Batara Group menampilkan solusi konstruksi yang mengedepankan inovasi pada diversifikasi produk dan keunggulannya.
Adapun beberapa produk yang ditampilkan seperti waterproofing membrane melalui brand Casali dan Wisproof, insulasi atap merek Polyshield dan Polynum, serta ventilation turbine merek Ozvent, perekat sealant merek Viscous, insulasi mineral wool merek Duorock dan phenolic board merek Smartcubic. Partisipasi Batara Group dalam IBT menggambarkan komitmen terhadap pasar Indonesia dan menjadi sarana untuk berinteraksi langsung dengan para profesional industri, pemangku kepentingan, dan konsumen.