Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kemarau, Banten Siapkan 1.012 Pompa Air

Saat ini ada 1.012 pompa air yang tersedia di seluruh Kabupaten dan kota se-Provinsi Banten.
Seorang pria mengambil air dengan pompa./Reuters
Seorang pria mengambil air dengan pompa./Reuters

Bisnis.com, SERANG - Dinas Pertanian (Distan) Banten menyiapkan 1.012 pompa air untuk mengantisipasi peringatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang perubahan iklim yang berpotensi mengganggu laju inflasi nasional.

Kepala Distan Banten M Agus Tauchid di Serang, Rabu (19/6/2024), mengaku telah memiliki upaya untuk mengantisipasi kondisi tersebut, antara lain dengan menyediakan pompa air yang tersebar di Kabupaten dan Kota.

"Saat ini ada 1.012 pompa air yang tersedia di seluruh Kabupaten dan kota se-Provinsi Banten," katanya.

Pompa air tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk pengairan di Banten apabila kondisi mengenai peringatan iklim tersebut benar terjadi.

Pompa tersebut merupakan tahap awal penanganan bencana kekeringan di Banten dan Distan sudah melakukan persiapan secara maksimal.

"Dimana dunia tidak baik-baik saja, maka persiapan harus 100 persen dilakukan guna antisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sebelumnya dampak fenomena El Nino di Banten, menurutnya, dapat terkendali dengan baik. Selama El Nino terjadi, pihaknya mencatat terdapat 4.000 hektare lahan pertanian di Banten yang merasakan dampak fenomena itu, 2.000 diantaranya mengalami gagal panen.

"Jumlah itu jauh lebih sedikit dibandingkan fenomena El Nino di tahun 2012 dan 2019 angka puso mencapai 10 ribu hektare," katanya.

Terkendalinya situasi tersebut tidak terlepas dari upaya mitigasi bencana yang telah dilakukan mulai sekolah lapangan iklim hingga pemberian bantuan pompa air dan sumur bor.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan peringatan dunia tentang neraka iklim yang berpotensi mengganggu laju inflasi nasional dan meminta pemerintah daerah (pemda) untuk waspada.

Peringatan itu disampaikan Presiden Jokowi kepada seluruh kepala daerah yang hadir dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi di Istana Negara Jakarta, Jumat.

Presiden Jokowi mengatakan dalam satu tahun terakhir masyarakat Indonesia merasakan gelombang panas. Bahkan di India menyentuh 50 derajat Celcius dan di Myanmar 45,8 derajat Celcius.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler