Bisnis.com, SERANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melakukan antisipasi kenaikan harga komoditas pangan yang memicu kenaikan inflasi di daerah menjelang Hari Raya Iduladha.
Pelaksana Harian (Plh) Sekda Banten Virgojanti, di Serang, Selasa (28/5/2024), mengatakan upaya yang dilakukan oleh Pemprov Banten untuk antisipasi kenaikan harga di antaranya yakni menggencarkan kegiatan operasi pasar (OP) murah dan sidak ke beberapa distributor.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan arus barang berjalan dengan baik dan tidak adanya penimbunan, termasuk juga membantu Pemda dalam melakukan OP di seluruh Pemda secara merata," katanya.
Selain harga pangan, Pemprov Banten juga akan mengawasi terkait dengan harga hewan kurban serta kondisi kesehatannya.
“Kalau kita lihat untuk tahun ini terjadi peningkatan, dan itu tentu ada nilai ekonomis juga yang berdampak pada masyarakat. Makanya kita ingin pastikan kondisi kesehatan hewan kurban itu dalam kondisi prima, dan hewan yang disiapkan untuk kurban sesuai dengan syariat agama," katanya.
Virgojanti berharap seluruh stakeholder turut melakukan upaya antisipasi itu, sehingga pada momen Iduladha tahun ini daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Memang biasanya momen Iduladha ini permintaannya tidak setinggi pada momen Idulfitri. Namun demikian, itu tetap harus diantisipasi," katanya.
Kenaikan Harga Pangan Jelang Iduladha Diwaspadai
Upaya yang dilakukan oleh Pemprov Banten untuk antisipasi kenaikan harga di antaranya yakni menggencarkan kegiatan operasi pasar (OP) murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 hari yang lalu
Penanaman Jagung di Lebak Ditargetkan Mencapai 635 Hektare
5 hari yang lalu
Banten Perkuat Satgas Pemberantasan Pungli
3 minggu yang lalu
Banten Tawarkan Sejumlah Peluang Investasi
4 minggu yang lalu
Lebak Bukukan Investasi Rp1,28 Triliun hingga September 2024
1 bulan yang lalu