Bisnis.com, TANGERANG—Perkembangan kredit perbankan pada triwulan III/2015 tidak hanya ditopang kredit modal kerja, tetapi juga pinjaman konsumsi dan investasi.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Banten yang dilansir Bank Indonesia menyatakan masing-masing porsi kredit itu sebesar 29,70% setara Rp68,03 triliun dan 26,56% sama dengan Rp60,84 triliun untuk konsumsi dan investasi. Sementara modal kerja porsinya 43,74% setara Rp100,19 triliun.
Pinjaman modal kerja tumbuh 23,66% (yoy), ini lebih baik daripada triwulan sebelumnya sebesar 19,40% (yoy). Demikian pula kredit investasi juga besarannya tumbuh membaik dibandingkan dengan triwulan kedua, yakni dari 6,97% (yoy) menjadi 9,33% (yoy) pada triwulan ketiga.
Namun situasi sebaliknya berlaku untuk kredit konsumsi. Walaupun tumbuh tetapi jumlahnya tidak lebih baik jika dikomparasikan terhadap triwulan II/2015. Selama Juli – September hanya tumbuh 11,79% (yoy) padahal pada triwulan sebelumnya menyentuh kisaran 13,10% (yoy).
“Perlambatan penyaluran kredit konsumsi terdorong penurunan konsumsi yang dilakukan rumah tangga,” tutur Kepala BI Banten Budiharto Setyawan, Senin (28/12/2015). Perlambatan juga tampak dari perkembangan peningkatan tabungan masyarakat selama triwulan II dan III 2015.
Adapun nilai kredit secara keseluruhan di Banten tercatat Rp229,06 triliun selama Juli – September tahun ini. Nilai ini meningkat 15,97% (yoy), pertumbuhan ini lebih baik daripada triwulan sebelumnya hanya naik 13,92% (yoy).