Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tradisi Ruwat Laut di Carita Dilirik Jadi Magnet Bagi Wisman

Banyak wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri yang memiliki hasrat untuk ikut serta dan mempublikasikan kemeriahan kegiatan ruwat laut ini.
Sejumlah nelayan melakukan tradisi ruat laut dengan melepaskan kerbau yang dibalut kain warna kuning ke laut lepas di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (13/7/2025)./Antara
Sejumlah nelayan melakukan tradisi ruat laut dengan melepaskan kerbau yang dibalut kain warna kuning ke laut lepas di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (13/7/2025)./Antara

Bisnis.com, PANDEGLANG - Tradisi ruwat laut di Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, dilirik menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang ingin langsung merasakan pengalaman unik tersebut dalam melestarikan budaya setempat.

Gubernur Banten Andra Soni menegaskan banyak wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri yang memiliki hasrat untuk ikut serta dan mempublikasikan kemeriahan kegiatan ruwat laut ini.

"Saya yakin banyak wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri yang ingin turut ikut serta dalam kegiatan ruat laut ini, sehingga perlu adanya beberapa perbaikan ke depannya," ujarnya, Minggu (13/7/2025).

Di antaranya, kata Andra, yakni mengenai faktor keselamatan yang harus menjadi prioritas utama dalam kegiatan ruat laut ke depannya.

Menurutnya, jaminan keselamatan adalah kunci untuk meningkatkan daya tarik tradisi ini di mata wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang ingin merasakan langsung pengalaman unik tersebut.

"Saya berpesan kepada penyelenggara agar ke depan lebih memperhatikan faktor keselamatan supaya nanti bisa menarik wisatawan pada kegiatan tradisi ini," tegasnya.

Selain itu, Andra menggarisbawahi perlunya standarisasi kelayakan armada yang digunakan dalam festival ruat laut, dan senantiasa berperan aktif dalam menjaga ketertiban selama acara berlangsung.

"Faktor keselamatan ini perlu diperhatikan lagi, jadi semua yang ikut ke dalam kapal itu betul-betul perahu yang layak membawa penumpang dan membawa wisatawan," katanya.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau masyarakat yang terlibat untuk senantiasa berperan aktif dalam menjaga ketertiban selama acara berlangsung.

Meski demikian, ia mengaku kagum terhadap kemeriahan acara tersebut. Terkesan dengan partisipasi massa yang luar biasa, memadati ratusan perahu yang berlayar bersama.

"Ada 100 perahu lebih mulai dari perahu besar dan kecil yang isinya penuh sehingga ini sangat menarik dan menyenangkan," ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan Nelayan Carita, Sukani (53), menjelaskan, bahwa ruwat laut telah dilakukan setiap tahun yang merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang dilimpahkan dari laut.

Prosesi utama melibatkan larung atau menenggelamkan sesaji ke laut, yang terdiri dari kepala dan kaki kerbau serta aneka peralatan dapur dan telur. Sukani merinci, kerbau yang dipilih untuk ritual bukanlah kerbau sembarangan.

"Kerbau pilihan, tidak boleh ada cacat. Harus sehat dan bersih, dagingnya diambil untuk dibagikan ke nelayan. Sementara kepala, kaki dan tulangnya dilempar ke laut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper