Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Perang, Pengembang Hitung Ulang dan Ubah Strategi Penjualan

Adanya tren masyarakat menengah hingga menengah atas menahan untuk membeli properti akibat kondisi yang tak pasti.
Ilustrasi kawasan di Gading Serpong. /istimewa
Ilustrasi kawasan di Gading Serpong. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi geopolitik yang tengah memanas, perang tarif, perlambatan ekonomi global termasuk Indonesia berimbas pada sektor properti.

President Direktur Paramount Land M. Nawawi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi target marketing sales atau prapenjualan dan rencana launching di tahun ini. Adapun hingga kini capaian marketing sales Paramount Land baru sekitar 38% dari target Rp6,5 triliun. Dalam penyusunan target setiap tahun hingga 5 tahun mendatang, perusahaan tak memasukkan skenario baik perang tarif maupun naiknya tensi geopolitik.

“Skenaro kami di tahun ini sangat agresif sehingga kami sejak awal tahun masif bangun infrastruktur jalan dan penyediaan fasilitas untuk meramaikan kota. Tahun ini, akses jalan tol di Petals selesai,” ujarnya dilansir Antara, Jumat (27/6/2025).

Dia menegaskan target penyelesaian pembangunan sejumlah fasilitas infrastruktur, pengembangan dan penyelesaian produk properti tidak akan berubah dan tetap sesuai jadwal.

Namun demikian, pihaknya tak menampik adanya tren masyarakat menengah hingga menengah atas menahan untuk membeli properti akibat kondisi yang tak pasti. Hal ini membuat pengembang pun menahan untuk melaunching produk properti hunian maupun komersial baru secara besar-besaran. Hingga awal Juni, Paramount Land baru melaunching 2 produk properti dari rencana target 4 hingga 5 produk yang diluncurkan.

“Harusnya sampai dengan sekarang, mungkin 4-5 kali launching kali. Tapi hingga saat ini baru 2 produk dilaunchng, Banyak produk yang harusnya kita kenalkan kepada publik tetapi kita tunda dulu,” katanya. 

Oleh karena itu, pengembang akan melakukan kajian kembali terkait produk properti dan marketing sales sepanjang tahun ini. Terlebih, imbas dari konflik di Timur Tengah sangat berdampak pada sektor properti khususnya kenaikan harga material jika suplai bahan bakar minyak (BBM) terhambat dan harga melonjak. Tak hanya itu, jika konflik meluas ke Qatar akan terganggu stabilitas ekonomi global sebab banyak pelaku usaha melakukan pertemuan di negara tersebut dan akses ke berbagai negara lainnya.

“Kita akan bahas kaitan marketing sales 2025 ini bulan depan yakni Juli karena melihat kondisi ekonomi global yang juga berdampak pada sektor properti hingga semester satu. Sekarang memang sudah reda, tetapi kita akan tetap melakukan kajian. Karena sejak awal tahun, properti mengalami banyak tantangan dari mulai kondisi ekonomi global seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat hingga lainnya,” ucap Nawawi. 

Direktur Sales & Marketing Paramount Land Chrissandy Dave menuturkan kemungkinan besar target pendapatan tahun ini akan dilakukan koreksi namun besaran akan dirundingkan bersama dengan mengumpulkan semua masukan dari berbagai pihak.

“Penjualan dari Januari hingga awal Juni didominasi bangunan komersial yakni ruko sebesar 60% dan sisanya hunian,” tuturnya. 

Perusahaan juga menggunakan cara baru dalam menjual produk properti di tengah kondisi ekonomi yang tak pasti. Biasanya, pengembang melakukan launching secara besar-besaran dan menggunakan nomor urut pengundian. (NUP).

“Kami melakukan penjualan dengan konsep lain mengingat kondisi ekonomi saat ini khususnya daya beli. Jadi kami bangun beberapa unit, lalu kami beri anchor tenant dan di sebelahnya mini marketing gallery, lalu kami kumpulkan beberapa konsumen yang tertarik untuk membeli dan menjual produk tersebut,” ujarnya. 

Selain itu, pengenalan produk juga dilakuka dengan menggelar pameran. Salah satunya, Festival Glodok Pancoran 2025 di Hampton Square Gading Serpong yang menargetkan nilai transaksi capai Rp150 miliar.

“Untuk minat terhadap hunian dari konsumen masih ada yang langsung datang ke lokasi. Hanya saja program knowledge hunian kepada konsumen yang kita tunda karena situasi konflik saat ini,” katanya. 

Direktur Retail & Leasing Paramount Land Farida Mualim menambahkan festival tersebut digelar pada tanggal 25 Juni hingga 6 Juli 2025 yang berkolaborasi dengan Samsaka Group atau Jiiscomm. Festival kuliner ini diikuti lebih dari 40 penyewa yang menghadirkan makanan legenda dari Glodok Pancoran Jakarta. 

CEO Samsaka Group/Jiiscomm Febriyanto Rachmat menuturkan kehadiran kuliner autentik di Hampton Square memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung yang ingin mencicipi kuliner khas Peranakan Indonesia dan Nusantara legendaris dari daerah Glodok Pancoran, sekaligus menjadi hiburan warga Gading Serpong.

"Festival ini juga menjadi sarana untuk melestarikan keanekaragaman kuliner Indonesia dan memperkuat ikatan budaya melalui beragam makanan khas," ucapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler