Bisnis.com, KUTA -- Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Regional VIII mengklaim konstruksi Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai tidak mengalami masalah setelah dilakukan uji coba pada dua hari lalu atau Senin (10/9/2018) lalu.
Kabid Preservasi BBPJN VIII Nusakti Weda mengatakan setelah uji coba hanya ada beberapa perbaikan minor atau kecil yang perlu dilakukan. Perbaikan tersebut seperti penambahan marka jalan. Sementara, tidak ada penambahan atau perbaikan konstruksi yang cukup berarti.
"Kecepatan penyelesaian pembangunan dari Oktober dan sekarang Agustus bisa tidak ada masalah, jadi dari sisi konstruksi hingga kelengkapan semua tidak ada masalah," katanya, Rabu (12/9/2018).
Dia pun meyakini, nantinya jika Underpass beroperasi akan ada penurunan tingkat kapadatan lalu lintas yang dengan kejenuhannya 0,9 menjadi 0,4. Tingkat kepadatan lalu lintas tersebut merupakan perbandingan antara volume dengan kapasitas kendaraan.
Adapun, lantaran keterbatasan lebar bahu jalan, kendaraan yang melaju menuju Underpass tetap akan dibatasi hanya dengan kecepatan tidak lebih dari 40 km per jam. Selain itu, ketinggian maksimal kendaraan yang melewati underpass tidak melebihi 5,2 meter.
"Selebihnya tidak ada aturan tambahan," katanya.
Baca Juga
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN VIII Nyoman Yasmara mengatakan saat ini kondisi kepadatan lalu lintas di sekitar Simpang Tugu Ngurah Rai masih sama sebelum dibangunnya proyek underpass, yakni mengalami kemacetan terutama di jalur Nusa Dua menuju Bandara.
Dia pun meyakini jika Underpass Simpang Ngurah Rai dibuka maka akan terjadi penurunan kemacetan di sekitar lokasi sekitar 50%.
Dia mencontohkan, saat uji coba pada Senin (10/9/2018) lalu, kepadatan telah mampu terurai. Adapun, kendaraan dari Denpasar menuju Nusa Dua dan sebaliknya telah mampu menggunakan underpass sebagai alternatif jalan.
Sementara, kendaraan menuju jalan tol dan bandara melewati jalan biasa. Sehingga penumpukan dari Nusa Dua menuju Bandara maupun Denpasar menuju Tol tidak terjadi lagi.
"Seperti saat uji coba yang hanya sebentar yakni 30 menit sudah lumayan mengatasi kemacetan, biasanha kan lalu lintas dari Nusa Dua menuju bandara sering macet," katanya.
Yasmara pun mengakui, setelah mengadakan uji coba, ada beberapa marka jalan yang pelru ditambah dan diperbaiki. Selebihnya, semua konstruksi underpass berjalan dengan baik.
Dia juga berani menjamin nantinya konstruksi underpass ini akan mampu bertahan selama 100 tahun lamanya.
"Mutu dan kualitas tetap menjadi prioritas kami walaupun pengerjaannya lebih singkat dari target seharusnya," katanya.